Peliknya Masalah Sampah di Pasar Caringin Bandung Antara Volume Tinggi dan Pengelolaan Minim

Pasar Caringin, salah satu pasar tradisional terbesar dan tersibuk di Kota Bandung, tak hanya menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat, tetapi juga menyimpan permasalahan klasik yang kian pelik: sampah. Volume sampah yang menggunung setiap harinya menjadi tantangan besar bagi pedagang, pengunjung, dan terutama bagi pengelola pasar serta pemerintah kota. Bau tak sedap, pemandangan kumuh, hingga potensi masalah kesehatan menjadi konsekuensi nyata dari pengelolaan sampah yang belum optimal.

Setiap harinya, Pasar Caringin menghasilkan berton-ton sampah organik dan anorganik. Sisa-sisa sayuran dan buah busuk, plastik pembungkus, hingga limbah bekas berjualan menumpuk di berbagai sudut pasar. Kondisi ini diperparah dengan area pasar yang padat dan kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. Tempat penampungan sampah yang terbatas seringkali meluber, menciptakan pemandangan yang tidak sedap dipandang dan mengganggu kenyamanan aktivitas jual beli.

Para pedagang pun merasakan langsung dampak buruk dari masalah sampah ini. Bau busuk yang menyengat tak jarang membuat pengunjung enggan berlama-lama di pasar. Selain itu, tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik juga berpotensi menjadi sarang penyakit dan mengancam kesehatan para pedagang dan pembeli.

“Ya, bau sampah ini ganggu sekali. Pembeli juga jadi cepat-cepat kalau belanja di sini. Kalau bisa sih, sampahnya cepat diangkut dan tempatnya lebih bersih,” keluh [sebutkan perkiraan profesi pedagang, contoh: seorang pedagang sayuran] saat ditemui di [sebutkan perkiraan lokasi di pasar].

Pengelolaan sampah di Pasar Caringin menghadapi berbagai kendala. Volume sampah yang sangat tinggi memerlukan sistem pengangkutan dan pembuangan yang efektif dan rutin. Namun, seringkali keterbatasan armada pengangkut sampah dan jadwal pengangkutan yang tidak konsisten membuat sampah menumpuk lebih lama dari seharusnya. Selain itu, kesadaran pedagang dan pengunjung dalam memilah sampah juga masih perlu ditingkatkan.

Pemerintah Kota Bandung sebenarnya telah berupaya untuk mengatasi permasalahan sampah di pasar-pasar tradisional, termasuk Pasar Caringin. Namun, tantangan yang dihadapi cukup kompleks, mulai dari keterbatasan anggaran, infrastruktur, hingga perubahan perilaku masyarakat. Perlu adanya sinergi yang kuat antara pengelola pasar, pedagang, pengunjung, dan pemerintah kota untuk mencari solusi yang berkelanjutan.